Rabu, 13 Oktober 2010
Sebuah Best Practice yang dilakukan Perr & Knight Insurance dalam Businees Process Improvement
Metodologi Businees improvement yang akan digunakan adalah metode: Seven steps to operational excellence. Sebagai contoh dalam proses perancangan didalam langkah pertama pengembangan yang akan saya jelaskan nanti, saya mengambil master tabel data asuransi yang terdapat pada sumber tulisan ini. Mengapa saya memilih metodologi best practice ini? Menagapa saya tidak memaparkan Total Quality Management, Six Sigma, Eight Omega, CMMI, BPMM dan teknik yang lain sebagai metodologi pembanding? Menurut saya Teknik ini cukup menarik ubtuk dibahas. Karena Perr & Knight berani mencoba metode yang mereka rancang untuk diterapkan dan telah terbukti dapat terealisasi dengan baik. Berikut ilustrasi bagaimana dapat menghasilkan Best Practice BPI yang dilakukan oleh Perr & Knight
Dapat kita lihat dari ilustrasi diatas bahwa standarisasi suatu perusahaan dapat mempengaruhi pengembangan/ improvement yang dapt dilakukan oleh perusahaan tersebut. Process Improvement tersebut tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi keuangan serta cakupan bisnis perusahaan tersebut. Setelah didesain tentu saja pengembangan serta perubahan tersebut diimplemantasikan dalam proses bisnis yang berjalan. Jika berjalan dengan baik, dan memenuhi target yang diharapkan maka aka menghasilkan suatu Process Excelence karena berhasil diterapkan dengan baik. Setelah terbukti improvement tersebut berhasil maka dapat dijadikan Best Practice bagi perusahaan yang juga akan melakukan perubahan dan pengembanagn terhadap proses bisnis mereka.
Menurut Perr & Knight ada empat hal yang perlu disediakan / di provide dalam rangka mempersiakan proyek BPI. Keempat hal yang dimaksud ialah:
1. Mempersiapkan Visi
Didalam melaksanakan suatu perubahan perlu adanya suatu visi yang jelas sehingga kita dapat mengetahui ruang lingkup pengembangan berada di area mana perubahan perlu dilakukan.
2. Mempersiapkan Skill / Kemampuan SDM
Didalam melakukan proyek tersebut dibutuhkan orang-orang yang mempunyai skill di bidangnya. Tetentu saja seorang project manager mempunyai skill yang mampu mengelola project tersebut dengan baik. Selain skill tentu saja komitmen bekerja diperlukan untuk menciptakan efektiviyas dalam project.
3. Mempersiapan Tujuan atau Goals yang akan dicapai.
Setiap project tentu saja harus memiliki tujuan atau hasil yang diharapkan dari pengembangan proses bisnis / perubahan yang dilakukan, Hal tersebut mutlak agar terjadi suatu lingkup area dalam proses pengerjaan proyek BPI.
4. Mempersiapkan Reward / Pennghargaan terhadap project team member.
Salah satu langkah persiapan yang penting ialah bagaimana memotivasi para project team member dengan memaparkan kompensasi apa yang akan mereka terima jika melakukan proyek ini. Hal ini dapat menunjang ketepatan waktu selaesainya proyek sesuai estimasi awal.
Referensi:
http://www.perrknight.com/media/whitepapers/Business_Process_Improvement.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Business_process_improvement
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar